Diketahui Pada Waktu Menjabat mentri Budi Arie Setiadi Gentol Sekali Mengungkap Perjudian Online, Hingga Pada saat itu Statement Budi Ari Menyebut Ada 5 pemain Judi Online Di Indonesia, dia menyebut di Podcast" Sudah Berhentilah, Kasian Rakyat indonesia, Judi Online Ini Penipuan, langsung viral Di Media Sosial.
Fhoto: Ketua DPD Projo Pekanbaru Dodi Kurniawan Bersama Farid Ibnu Ketua Bidang OKK, Yowan Sekretaris |
"Pak Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo orangnya tegas, beliau selalu bertanggung jawab dalam setiap tindakannya, apalagi dalam memberantas judi online. Setahu kami itu instruksi langsung Bapak Jokowi saat menjabat Presiden, jadi kalau ada tuduhan Pak Budi Arie melindungi situs judi online itu adalah framing jahat dan politik yang keji, dan ini sangat melukai hati anggota Projo di seluruh penjuru negeri,"Sebut Hendra.
Projo Pekanbaru juga mendukung penuh penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat kepolisian, dan menunggu penangkapan bandar besar judi online.
Projo Pekanbaru menilai pegawai Komdigi yang menjadi pelindung situs judi online yang ditangkap adalah pengkhianat negara dan penghisap darah rakyat.
"Kita mendukung penuh penegakan hukum oleh aparat kepolisian, dan harapan kita juga agar bandar besar judi online dapat ditangkap juga," tegas Hendra Kurniawan Bendahara DPC Projo Pekanbaru.
Projo sebagai organisasi setia di barisan bersama rakyat sangat menentang penipuan terhadap rakyat kecil. Projo mengajak masyarakat seluruh Indonesia agar bersatu padu melawan judi online demi masa depan bangsa.
Budi Arie Korban Persekongkolan Bandar Judi
1. Presiden Jokowi mengangkat Budi Arie Setiadi sebagai MENKOMINFO tanggal 17 Juli 2023 dengan tugas utama antara lain penyelesaian proyek mangkrak BTS 4G dan Pemberantasan Judol sesuai TUPOKSI Kominfo.
2. Mengenai pemberantasan judol di ranah digital, Kominfo membutuhkan sumber daya di bawah Direktorat Pengendalian Ditjen Aptika dalam jumlah yg memadai termasuk integritasnya.
3. Ketika mulai bertugas pada 17 Juli 2023, Budi Arie mendapati kekurangan kuantitas dan kualitas (termasuk dugaan pihak- pihak di dalam Kominfo yg diduga terlibat melindungi judi online) . Sehingga beberapa orang di rotasi tugasnya.
4. Jumlah personil untuk mengawasi dan melakukan take down situs-situs judol sangat terbatas. Bahkan, sampai saat ini juga soal SDM masih jauh dari ideal karena keterbatasan alokasi anggaran.
5. Untuk mengatasi kekurangan SDM dilakukanlah rekrutmen petugas-petugas di bawah Direktur Pengendalian. Mereka diambil dari non pegawai Kominfo. Puluhan calon diseleksi oleh Direktorat Pengendalian. Tim awalnya hanya mampu melakukan takedown 10.000 situs per hari. Jelas jauh dari memadai untuk memenuhi target pemberantasan judi online.
6. Dalam masa rekrutmen ini beberapa pihak banyak yg mengajukan diri. Saudara T menawarkan beberapa orang yang disebutnya sebagai hacker-hacker muda NKRI yg merah putih. Muncullah AK melalui T sebagai salah satu tenaga muda anti judol. Saudara AK memperlihatkan kemampuan sistem dan mesinnya bisa men take down 50.000 sampai 100.000 per hari. Sebenarnya ada beberapa nama lagi yang masuk tapi belakangan mereka mundur.
7. Menteri Budi Arie tentu menerima usulan dari berbagai pihak yang pro pemberantasan judol. Sudara AK bukan tidak diterima di Kominfo tapi karena dia lulusan SMK sehingga menjadi sulit untuk menetapkan penggajian nya.
8. T dikenal oleh Menteri Budi Arie sebagai aktivis politik dan Stafsus Menhub. Tidak ada kerjasama apapun sebelumnya. T kemudian masuk Timses resmi Ganjar Mahfud dan Pramono-Rano, Calon Kepala Daerah Jakarta dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten Sosmed.
9. Seluruh proses rekrutmen berikut administrasi ditangani Direktorat Pengendalian, termasuk untuk AK
10. Tenaga pengawasan dan penindakan (take down) bekerja dan diawasi di bawah Direktorat Pengendalian, bukan di bawah Menteri Budi Arie.
11. Kemudian, T dan AK serta sejumlah PNS Kominfo diketahui menjadi operator bandar judi online. Mereka bahkan bekerja di kantor satelit di Bekasi untuk melindungi 1.000 situs judol dari take down Kominfo (kini Komdigi).
12. Tidak ada kaitan aktivitas mereka melindungi situs judol dengan Menteri Budi Arie. Karena Menteri Budi Arie selama 15 bulan menjadi Menkominfo sangat konsisten memberantas Judi Online sesuai kewenangannya. Tidak ada perintah baik lisan atau tertulis dari Menkominfo Budi Arie untuk melindungi Situs Judi Online. Jangankan melindungi 1000 situs judol bahkan 1 situs pun tidak ada, apalagi aliran dana.
13. Menteri Budi Arie justru menjadi korban pengkhianatan yang dilakukan pegawai KOMDIGI. T pun ternyata " bermain" tanpa sepengetahuan Direktur, Dirjen Aptika apalagi Menteri. Perintah untuk menumpas judol tidak dilaksanakan, malah mereka tergoda bersekongkol dengan bandar judol.
14. Kini, nama Budi Arie dikait-kaitkan dan diframing dengan aktivitas "haram" Toni yang sebenarnya jauh panggang dari api.
15. Masyarakat dan media diharapkan fokus untuk memantau penangkapan Bandar Besar Judi Online seperti Perintah Presiden Prabowo agar tak terkecoh isu dan framing pasca penangkapan " Kroco- kroco " pegawai KOMDIGI.